cara menyentel stasioner putaran mesin PGM FI

     Motor keluaran Honda sekarang telah mengadopsi teknologi injeksi yang dikenal dengan teknologi PGM FI. Tentunya mengenai perawatannya pun berbeda dengan motor yang masih memakai karburator, kali ini saya akan mempostingkan cara menyetel putaran stasioner motor berbasis PGM FI.

     Pada motor PGM-FI ada dua versi yang pertama PGM-FI yang mengunakan sensor MAP dan yang kedua tidak memakai MAP hal ini tentunya memiliki perbedaan.untuk yang mengunakan MAP terbaru tidak diperlukan penyetelan stasioner karena sudah otomatis sedangkan untuk yang tidak mengunakan MAP diperlukan penyetelan stasioner.

     Sebelum kita membahas cara-caranya tentunya ada tahapan yang harus diperhatikan sebelum melakukan tahapan ini.
Pertama, Posisikan motor dengan tertopang standar tengah. Usahakan motor tidak berada diruangan yang berventilasi kurang, bagusnya di ruangan terbuka, hal ini mencegah efek dari gas buang.

Kedua, panaskan motor hingga suhu kerja ( artinya motor telah siap digunakan )

Ketiga, buka cover bodi motor tepat beradanya dlc conecctor,

Keempat. Pastikan tidak ada kode kerusakan pada MIL (untuk MIL telah dijelaskan pada postingan terdahulu) jika ada kode kerusakan harus direset terlebih dahulu.

     Setelah tahapan diatas barulah kita bisa melakukan penyetelan stasioner atau langsam pada mesin, caranya dengan memutar air srcrew yang terbuat dari plastik bewarna hitam yang terdapat pada troutle body. putar berlawanan arah jarum jam untuk membesarkan, untuk mengecilkan putar searah jarum jam sampai rpm yang sesuai dengan ketentuan pabrikan biasanya untuk matic dikisaran 1.600 sampai 1.700 sedangkan untuk bebek dan sport dikisaran 1.200 sampai 1.300 rpm.

     sebaiknya penyetelan menggunakan rpm meter agar lebih akurat, namun jika kita tidak ada rpm motor bisa menggunakan nyala lampu sebagai patokan untuk ketepannya emang tidak akurat namun cukup aman untuk mesin caranya nyalakan lampu posisi lampu jauh lihat cahayanya yang baik cahaya fokus dan tidak berkedip namun sesuaikan dengan bunyi mesin bila terasa terlalu besar bisa dikecilkan sampai dirasa cukup.

      Sebagai catatan saja bila rpm motor terlalu kecil dari standar yang disarankan maka sirkulasi oli tidak berjalan lancar jadi cukup merugikan bila ini terjadi pada waktu lama bagian mesin yang harusnya mendapat pelumasan dikarenakan sirkulasi oli yang kurang maka bagian tersebut dapat cepat mengalami kerusakan, dan pada motor yang menggunakan fitur iss atau idle swicth system rpm rendah mengakibatkan sistem tidak dapat bekerja  dengan baik, pada postingan berikutnya akan saya jelaskan tentang fitur tersebut, dan akhir kata selamat mencoba dan semoga bermanfaat.